beritaDemakEkonomi

Seorang Muslim Sebaiknya Menjadi Kaya

1 Mins read

SANTRIMENARA.COM, DEMAK – Dunia Entrepreuneur di Kabupaten Demak mulai menggeliat. Ditandai adanya Pelatihan Kewirausahaan yang diadakan oleh Pemerintah setempat. Acara ini sejalan dengan Gerakan Kewirausahaan Nasional yang sedang digalakkan tahun ini oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia.

Acara yang bertempat di Hotel Amantis Demak tersebut berlangsung Ahad (30/07/2016) mulai pukul 07.00-17.30 WIB. Materi pelatihannya cukup padat, antara lain tentang perkoperasian dan kewirausahaan yang dipandu langsung dari Dinas Koperasi Kabupaten Demak.

Yang menarik, materi pertama tentang motivasi berwirausaha diisi oleh Noor Muhammad Arief, SE., salah satu alumnus dari Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS). Sedangkan materi tentang perencanaan bisnis (business plan) disampikan oleh M. Fatchul Munif, S.Pd.I, juga alumnus TBS.

Materi disampaikan secara terbuka dan sederhana, tapi sambutan peserta cukup antusias. Uniknya, sudut pandang yang dipakai kedua pemateri tersebut adalah sejarah Islam.

“Seorang muslim itu sebaiknya menjadi kaya agar dapat berbuat lebih dan bermanfaat bagi keluarga dan sesama,” tutur Arief. Jika telah kaya, tambahnya, sedekah-pun akan terasa lebih ringan dan lingkungan akan terasa lebih makmur.

Teladan yang baik adalah Rasulullah, ia menjadi saudagar semasa muda. Begitu juga Siti Khadijah yang jadi saudagar kaya, trader kain dan pakaian untuk memperjuangkan dakwah Islam. Umar juga sama, ia kaya dari bisnis properti dan kebun anggur. Begitu pula Usman, dialah kepala negara kaya yang mewariskan bisnis properti dari wilayah Aris hingga Khoibar, senilai triliunan rupiah. (Referensi Ipho ‘right’ Santoso)

Tak kalah kaya pula adalah saudagar yang menyebarkan Islam di tanah Jawa. Pendiri NU, KH Hasyim Asyarie, mempunyai bisnis jual beli besi dan lahan pertanian yang luas. Semenatara pendiri Muuhammadiyah, KH Ahmad Dahlan adalah saudagar Kain Batik Jogja.

Baca Juga  Alumni TBS Raih Juara 1 Duta GenRe Kabupaten Jepara

“Halo…mereka kaya di zamannya,” sapa Arief pada peserta, “lalu apakah kita boleh menjadi kaya?” lanjutnya. Hadirin yang berjumlah puluhan itu serentak menjawab “wajib kaya!”. Keseruan terlihat dari senyum peserta yang mengembang. Selain materi motivasi, Arief juga didaulat menyampaikan materi manajemen dan laporan keuangan sekaligus. (smc-333, edited-212)

 

Komentar
Related posts
beritake-TBSan

Wujudkan Peningkatan Literasi, MTs NU TBS Kudus Kejar Akreditasi Perpustakaan

1 Mins read
Dibaca: 54 Madrasah Tsanawiyah NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus sedang memproses pendampingan untuk akreditasi perpustakaan. Pendampingan tersebut setidaknya sudah berjalan sekitar…
berita

IAIN Sunan Kudus Resmi Menjadi UIN Sunan Kudus, Tonggak Sejarah Baru Pendidikan Islam di Jawa Tengah

1 Mins read
Dibaca: 493 Kudus, 26 Mei 2025 — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kudus hari ini resmi bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri…
aswajaberitaNU

Pelatihan Pengelolaan Sampah GP Ansor Kudus: Mengurai Masalah Menjadi Maslahah

1 Mins read
Dibaca: 195 Kudus, 18 Mei 2028 – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda…

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *