Ikatan Siswa Abiturien Taswiqut Thullab Salafiyyah (IKSAB TBS) angkatan 2021 menggelar acara halal bihalal, Kamis (12/5) di Undaan, Kudus. Acara tersebut digelar dalam rangka melanggengkan silaturrahim bersama teman satu angkatan dengan para ustadz.
“Ini acara baik, sebisa mungkin dilanggengkan, diniatkan menyambung silaturrahim. Dikatakan baik, karena di dalam acara ini ada pembacaan tahlil, ayat suci al-Qur’an, dan sholawat yang kita hadiahkan pada para masyayikh. Selain itu, istiqomah menjalin silaturrahim merupakan ajaran dari para masyayikh pula. Maka, upaya kalian semua menggelar acara ini adalah bentuk khidmah kalian pada masyayikh,” begitu ucapan sambutan dari KH. Nur Khamim saat membuka acara tersebut.
Menyambung kata pembuka tersebut, Kiai Arif Musta’in yang hadir dalam rangka mewakili sambutan dari Pengurus Pusat (PP) IKSAB menambahkan bahwa khidmah adalah kunci dari sebuah keberkahan.
“Berhubung dulu saat kalian masih MTs, saya mengampu mapel TIK, maka saya umpamakan khidmah itu seperti kunci atau shortcut yang ketika diklik akan membuka sebuah keberkahan. Begitu kiranya,” tutur Kiai Arif Musta’in sambil tersenyum.
Acara yang diketuai Saudara Azka Ni’mal Muna ini dihadiri kurang lebih sekitar 140-an orang dari total 500-an anggota. “Kalau ternyata yang hadir di acara ini banyak, maka ketuanya berhasil. Oleh karena itu, acara tahun depan harus dia lagi ketuanya. Kalaupun tidak, maka harus lebih berhasil lagi dari pada acara tahun ini,” pungkas Kiai Arif dalam sambutannya.
Puncak acara halal bihalal ini diisi oleh KH. Amin Yasin. Beliau memberikan beberapa nasihat pada para hadirin, pertama, para santri harus jadi manusia yang mantap. Maksudnya, mantab dalam menimba ilmu bagi yang meneruskan tholabul ilmi ke pesantren maupun perguruan tinggi. Bagi yang bekerja, juga harus mantab dalam giatnya agar ekonomi orang islam dapat maju, karena ekonomi juga sangat penting perannya untuk perkembangan islam.
Nasihat yang kedua, beliau berpesan agar para Iksabiyyun atau alumni melakukan apapun dengan sempurna. “Yang mondok, jangan cukup dengan mondok hanya lima tahun saja, guru-guru kalian ada yang mondok sampai lima belas tahun, biar ilmunya dan berkahnya maksimal. Begitu juga yang kuliah, jangan cukup dengan S1 saja, karena di masa mendatang S1 bukanlah hal yang spesial lagi, maka lanjutlah di S2 dan S3,” pesan Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus.
Kontributor : Azka Tahiyya