
KENDAL – Kabar duka menyelimuti dunia pesantren dan masyarakat luas. KH. Dr. Alamudin Dimyati Rois, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu wal Fadhilah, sekaligus Anggota DPR RI Komisi VIII, wafat pada Senin (6/5/2025). Kepergian beliau membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar pesantren, tetapi juga bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kendal menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya ulama sekaligus tokoh nasional tersebut. Dalam pernyataan resminya, Lakpesdam PCNU Kendal mendoakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT, serta diberikan tempat terbaik di surga-Nya.
“Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn. Kami seluruh keluarga besar Lakpesdam PCNU Kendal turut berduka cita atas wafatnya KH. Dr. Alamudin Dimyati Rois. Semoga Almarhum husnul khatimah dan segala amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT. Amin,” tulis Lakpesdam dalam pernyataan resmi yang disertai poster duka cita.
KH. Dr. Alamudin Dimyati Rois dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin melalui pendidikan, dakwah, dan kiprahnya di parlemen. Di bawah asuhan beliau, Pondok Pesantren Al-Fadllu wal Fadhilah berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan agama Islam yang berpengaruh, melahirkan banyak kader ulama dan cendekiawan muda.
Sebagai anggota DPR RI Komisi VIII, yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan, KH. Dr. Alamudin dikenal gigih memperjuangkan aspirasi umat. Kiprah beliau dalam merumuskan berbagai kebijakan di tingkat nasional menunjukkan komitmennya untuk menjadikan nilai keislaman sebagai landasan pembangunan bangsa.
Banyak pihak merasa kehilangan atas wafatnya beliau. Semasa hidup, KH. Dr. Alamudin tidak hanya menjadi panutan dalam bidang keagamaan, tetapi juga sosok yang mampu merangkul berbagai kalangan, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat umum.
Kepergian beliau menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya meneruskan perjuangan di bidang pendidikan, dakwah, dan kemasyarakatan yang telah beliau teladankan. Semoga amal baik dan dedikasi beliau menjadi jariyah yang terus mengalir, dan kita semua diberikan kekuatan untuk melanjutkan cita-cita beliau.
Selamat jalan, Kiai. Doa kami menyertai perjalananmu menuju kasih sayang-Nya.