
Jepara, 25 April 2025 — Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara menjadi tuan rumah penyelenggaraan Suluh PTRG Seri ke-24 yang diinisiasi oleh Rumah KitaB. Mengangkat tema “Dari Surat Kartini ke Mimbar Agama: Perjuangan Melawan Kekerasan sebagai Ekspresi Ketaatan”, acara ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube resmi Rumah KitaB.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah penting dalam memperkuat kontribusi agama terhadap perjuangan perempuan.
Rektor UNISNU Jepara, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan perjuangan Kartini sebagai pelajaran berharga bagi generasi masa kini. Ia menggarisbawahi bagaimana Kartini, pahlawan nasional asal Jepara, berani mengkritisi budaya Jawa yang saat itu meminggirkan peran perempuan. “Perjuangan perempuan belum selesai. Meski hak politik telah diraih, upaya untuk mencapai kesetaraan dan pengakuan penuh tetap harus dilanjutkan. Nilai-nilai luhur dari perjuangan Kartini perlu terus dihidupkan dalam kehidupan modern,” tegasnya.
Sesi diskusi menghadirkan narasumber dari beragam latar belakang agama dan sosial. Dr. Mayadina Rohmi Musfroh, S.H.I., M.A., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNISNU Jepara, membedah surat-surat Kartini melalui perspektif gender dan Islam. Sementara itu, Pendeta Obertina Modesta Johanis, M.Th., dari Gereja Kristen Pasundan – WCC Pasundan Durebang, mengupas tantangan serupa dalam melawan kekerasan berbasis gender di lingkungan Kristen.
Melengkapi perspektif lintas agama, Dr. Situ Asih, M.I.Kom., dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri, menguraikan bagaimana nilai Dharma dalam tradisi Buddha mendukung prinsip kesetaraan gender sejak masa awal. Dari sisi gerakan sosial, Refinaya J, aktivis dari Perempuan Mahardhika, memberikan gambaran nyata tentang berbagai bentuk kekerasan struktural dan budaya yang masih dihadapi perempuan Indonesia saat ini. Ia mendorong keberanian untuk terus memperjuangkan ruang keadilan sosial, meneladani semangat Kartini.
Diskusi yang dipandu oleh Hamidaturrohmah, M.Pd., berlangsung interaktif dan penuh semangat. Melalui forum ini, Rumah KitaB dan UNISNU Jepara menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang dialog kritis, memperkuat kesadaran gender, dan menghidupkan spirit perjuangan Kartini dalam menghadapi tantangan zaman.