Oleh Aslim Akmal
Setiap bulan Maulid tiba kota Kudus tidak pernah sepi dari acara muludan, yaitu kegiatan menyambut lahirnya Nabi Muhammad saw. Hampir sebulan penuh masjid dan musholla di Kudus diramaikan dengan pembacaan riwayat kehidupan Nabi Muhammad saw. Riwayat kehidupan Nabi Muhammad saw yang dibaca tersebut adalah yang dikarang oleh as-Sayyid Ja’far al-Barzanji dalam bentuk kumpulan syair dalam kitab Majmu’ah Maulid Syarafil Anam. Pada umumnya kegiatan ini dilakukan setelah maghrib atau isya’ dan orang-orang menyebutnya dengan istilah berzanjenan, mengambil dan meminjam nama pengarangnya.
Ada pula berzanjenan yang tidak dilakukan pada waktu awal malam (maghrib/isya’) tetapi sepertiga malam yang terakhir, yaitu setelah jam 02.00 sampai menjelang shubuh. Di Kudus, tradisi berzanjenan dini hari seperti ini pertama kali dirintis oleh Mbah R. Asnawi dan kegiatannya terpusat di pondok Bendan. Pada waktu itu yang selalu memimpin pembacaan al-Barzanji adalah Mbah Yai Ma’mun Achmad didampingi salah satu cucu R. Asnawi, Pakdhe R. Muhammad Su’ad. Selesai berzanjenan, Mbah R. Asnawi mengupas riwayat kehidupan Nabi Muhammad saw secara bersambung dari tahun ke tahun. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun hingga menjelang kewafatannya.
Setelah Mbah R. Asnawi wafat tradisi ini sempat berhenti beberapa saat kemudian dihidupkan kembali oleh cucu R. Asnawi lainnya, Pakdhe H. Achmad Ni’am Zuhri. Pada masa ini, yang menjadi pembaca al-Barzanji ustadz Marjuni dan yang memberikan mauidloh hasanah Mbah Yai Sya’roni Ahmadi.
Alhamdulillah, tradisi ini masih dilanjutkan oleh buyut Mbah R. Asnawi, H. Hafidh Asnawi hingga sekarang.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه.