SANTRIMENARA.COM, Pekalongan – Habib Luthfi bin Yahya mengatakan di hadapan para ulama dari Asia dan Afrika bahwa bela negara (difa’ ‘an al-wathan) di Indonesia dulu menggunakan senjata seperti bambu runcing untuk melawan penjajah. Beliau menyampaikan pandangan tersebut dalam Pembukaan Konferensi Internasional yang mengangkat tema “Bela Negara: Konsep dan Urgensinya dalam Islam” dilaksanakan hari ini, Rabu (27/7) di Gedung H. A. Djunaid, Kota Pekalongan.
Oleh karena itu, bendera merah putih yang tidak ada tulisan apapun di atasnya merupakan simbol perjuangan para ulama dan syuhada’. Bendera tersebut merupakan harga diri bangsa yang tidak boleh direndahkan oleh siapa pun. “Bela negara tidak sama dengan perjuangan waktu penjajahan, tetapi harus merambah ke semua aspek kehidupan seperti sosial, budaya, ekonomi hingga pendidikan,” ujarnya.
Acara yang dilaksanakan oleh Jam’iyah Ahlith Thoriqah al-Mu’tabaroh an-Nahdliyah tersebut rencananya akan berlangsung pada 27-29 Juli 2016 di Kota Pekalongan. (smc-025)
Komentar