SANTRIMENARA.COM, Pekalongan – Pembukaan Konferensi Internasional yang mengangkat tema “Bela Negara: Konsep dan Urgensinya dalam Islam” dilaksanakan hari ini, Rabu (27/7) di Gedung H. A. Djunaid, Kota Pekalongan. Acara yang dilaksanakan oleh Jam’iyah Ahlith Thoriqah al-Mu’tabaroh an-Nahdliyah dihadiri ribuan ulama, kiai, santri, akademisi hingga pejabat sipil dan militer. Di samping itu, hadir juga ulama dari 59 negara di kawasan Asia Afrika. Dari pantauan santrimenara.com, terlihat ribuan kaum muslimin dan muslimat mengikuti acara tersebut dengan khidmat. Acara tersebut akan berlangsung dari 27-29 Juli 2016.
Pembukaan rencananya akan disampaikan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Namun jenderal purnawirawan tersebut tidak bisa hadir karena ada acara yang tidak bisa ditinggalkan di Jakarta. Akhirnya pidato tertulis dari Ryacudu disampaikan oleh perwakilan yang ditunjuknya.
Dalam pidato tertulisnya, Ryacudu mengatakan bahwa acara bela negara yang dilaksanakan oleh merupakan acara yang perlu didukung oleh semua pihak. Menurutnya, bela negara merupakan kewajiban dasar dari tiap warga negara. Kewajiban tersebut antara lain diwujudkan dengan cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara serta mempertahankan ideologi negara. “Oleh karena itu, bela negara bukan wajib militer. Dengan demikian, maka bela negara harus dilaksanakan oleh semua warga negara,” ungkap Ryacudu sebagaimana disampaikan oleh wakilnya. (smc-025).
Komentar