beritaiksabtbskudus

Pentingnya Menyambung Ikatan Rohani dengan Guru

1 Mins read

KUDUS – Sabtu, (29/3) IKSAB (Ikatan Siswa Abiturien) Madrasah TBS (Tasywiquth Thullab Salafiyyah) angkatan 1440 H/2019 M mengadakan acara Halal Bi Halal yang ke-3 bertempat di Kantor Sekretariat IKSAB TBS, Tanggulangin, Jati, Kudus. 

Acara ini dilaksanakan dalam rangka mengistiqomahkan kegiatan tahunan IKSAB TBS 2019 setelah sebelumnya juga mengadakan kegiatan Buka Bersama pada 25 Ramadhan 1444 H yang bertempat di Joglo Maqha.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan konsep gayeng dan ngaji bareng yang diisi oleh Dr. KH. Ahmad Faiz, Lc., MA. Beliau mengawali pengajian ini dengan menceritakan kenangan-kenangan selama masa menuntut ilmu di Madrasah TBS. Kemudian beliau mengingatkan akan pentingnya menyambung ikatan rohani dengan guru-guru madrasah TBS minimal dengan mengirimkan bacaan Surat al-Fatihah.

Dibalik itu, beliau menceritakan pengalaman beliau ketika sedang berada di Syria untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi di sana. Pada waktu itu soal-soal ujian yang ada berupa pertanyaan-pertanyaan tentang ilmu nahwu, mustholah, tarikh nabi, dan lain sebagainya. Setelah soal dibagikan, sebelum mengerjakan soal-soal tsb, beliau berwasilah dan membaca Surat al-Fatihah untuk para masyayikh.  

Soal-soal tersebut sesuai cerita beliau berupa pertanyaan “apa itu mubtada’?” “apa itu fa’il?” “apa itu hadits shohih?” “apa itu hadits ghorib” “deskripsikan akhlaq nabi!” “sebutkan nasab nabi!” dst. Beliau pada waktu itu mengaku kesusahan untuk menjawab soal-soal tersebut. Namun dengan izin Allah dan berkah dari senantiasa menyambung ikatan rohani dengan para masyayikh. Tiba-tiba beliau mendapatkan ide untuk menjawab dengan nadzam-nadzam singkat yang beliau hafal yakni nadzam al-fiyah dan nadzam al-baiquni. Serta bacaan al-barzanji untuk menjawab soal mengenai tarikh nabi.  

Beliau yang awalnya kesusahan akhirnya selesai dengan cepat. Atas izin Allah pula dengan jawaban-jawaban tersebut beliau diterima langsung di perguruan tinggi tanpa harus mengikuti kelas persiapan. Sedangkan peserta yang lain yang menjawab dengan cara sebagaimana mensyarahi kitab-kitab justru harus masuk ke kelas persiapan terlebih dahulu karena masih banyak soal-soal yang belum terjawab.  

Baca Juga  Riset, Telusuri dan Eksekusi, Cara Agar Konten Lebih Menarik

Dari kisah tersebutlah beliau memberikan bukti akan pentingnya menyambung ikatan rohani dengan para masyayikh. 

Penulis: Isnanda Osama

“Meskipun ilmu yang didapat ketika di madrasah tidak seberapa, namun Insyaallah keberkahan dan kemanfaatannya luar biasa”

Dr. KH. Ahmad Faiz, Lc., MA.
Komentar
Related posts
beritake-TBSan

Wujudkan Peningkatan Literasi, MTs NU TBS Kudus Kejar Akreditasi Perpustakaan

1 Mins read
Dibaca: 274 Madrasah Tsanawiyah NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus sedang memproses pendampingan untuk akreditasi perpustakaan. Pendampingan tersebut setidaknya sudah berjalan sekitar…
berita

IAIN Sunan Kudus Resmi Menjadi UIN Sunan Kudus, Tonggak Sejarah Baru Pendidikan Islam di Jawa Tengah

1 Mins read
Dibaca: 908 Kudus, 26 Mei 2025 — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kudus hari ini resmi bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri…
aswajaberitaNU

Pelatihan Pengelolaan Sampah GP Ansor Kudus: Mengurai Masalah Menjadi Maslahah

1 Mins read
Dibaca: 345 Kudus, 18 Mei 2028 – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda…

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *