SANTRIMENARA.COM, NGAJI TAFSIR. Burung – burung mulai berterbangan dari pohon palem satu ke pohon yang lain. Nyanyiannya juga mulai bersaut sautan menandakan bahwa matahari sudah mulai muncul. Waktu menunjukan pukul lima lebih lima belas menit, pengajian KH. Sya’roni Ahmadi di Masjid Al Aqso masih berjalan. Ngaji bersama KH. Sya’roni Ahmadi ini menginjak pada hari ke 4 bertepatan dengan 3 Juni 2016 atau 8 Ramadan 1438 H.
KH. Sya’roni Ahmadi melanjutkan ayat ke 12 sampai ayat 15 dari surat Ali Imron. Pada ayat 12, KH. Sya’roni Ahmadi menjelaskan tentang masuknya kamu kafir ke dalam neraka. Pada ayat ke 13, Mbah Sya’roni menjelaskan tentang perang besar pada zaman Nabi Muhammad SAW yakni perang badar. Meski dengan jumlah yang sedikit, namun Nabi Muhammad SAW bisa memenangkan perang tersebut. Jadi kemenangan umat Islam bukan dari jumlah tentara namun kemenangan atas Izin Allah SWT. “Setelah perang usai, Nabi bercerita bahwa perang yang lebih besar bukan perang badar namun perang melawan hawa nafsu,” terang Yai Sya’roni.
Sedangkan pada ayat ke 14, KH. Sya’roni Ahmadi menjelaskan tentang wataknya manusia. Dalam ayat ini manusia mempunyai watak senang dengan perempuan. Maka dari pada itu, laki-laki boleh menikah dengan lebih dari satu perempuan. Selanjutnya manusia itu suka dengan anak laki-laki. Mereka juga senang dengan uang banyak dan kendaraan bagus. Selian itu suka dengan binatang ternak dan tanaman juga menjadi salah satu watak manusia. “Namun perlu diketahui, watak itu boleh tapi Allah SWT itu tempat untuk kembali,” terangnya.
Baca juga: Sejarah Nuzulul Qur’an Dalam Kajian Ramadlan Oleh KH Sya’roni Ahmadi
Ngaji Tafsir KH. Sya’roni Ahmadi; Proses Turunnya Kitab Allah
Taman itu Surga
Pada ayat ke 15, KH. Sya’roni Ahmadi menjelaskan bahwa Surga adalah sebuah pertamnan buka sawah atau hutan. Dalam surga mengalir empat sungai yang berbeda jenis. Ada yang mengalir air bersih , mengalir susu, mengalir madu dan ada juga yang mengalir arak namun tidak memabukkan. “Kalau didunia, madu dan susu hanya ada di botol kecil-kecil, nanti di surga tidak hanya ada di botol namun akan mengalir di sungai,” terang Mbah Sya’roni.
Ada juga bidadari yang cantik dan bersih bersih. Mereka tidak mengeluarkan hajat baik hajat kecil maupun hajat besar. Kalau penghuni surga ingin bidadari itu hadir dengannya, maka tidak perlu ijab qobul cukup dengan membaca Subhanakallahumma maka bidadari itu akan hadir menemani penghuni surga.
Ketika penghuni surga memakan buah, maka rasa buah untuk pertama kali akan nikmat. Namun yang kedua akan lebih nikmat dan yang ketiga akan lebih nikmat lagi dan selanjutnya. Beda dengan yang ada di dunia, kalau sudah makan tidak akan lebih nikmat seperti di surga.
KH. Sya’roni Ahmadi selanjutnya bercerita tentang Malaikat yang bertanya kepada penghuni surga. Apa kalian ingin lebih nikmat dari yang sudah kalian dapatkan disini? lalu penghuni surga bilang, ya. Selanjutnya dipanggilah Nabi Daud untuk membaca taurat. Ternyata suara Nabi Daud mengalahkan nikmat sebelumnya. Lalu malaikat memanggil Nabi Muhammad SAW untuk membaca Al Qu’ran dan itu mengalahkan nimat sebelumnya. “Yang paling nikmat di surga nanti adalah ketika kita bertemu dengan Dzat Allah SWT yang mengalahkan segala nikmat yang ada,” terang KH. Sya’roni Ahmadi. (SMC-199)