beritaNU

Netizen NU Jawa Tengah Deklarasi Anti Hoax

1 Mins read

SANTRIMENARA.COM, PEKALONGAN – Di tengah gencarnya berita-berita fitnah dan konten hoax di media sosial, Netizen Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah bergerak menyatukan barisan. Netizen NU Jawa Tengah, mengkampanyekan bermedia sosial secara inspiratif dan berakhlakul karimah, dengan Deklarasi Damai Netizen NU, di Aula Gedung NU Kab. Pekalongan, Jateng, pada Ahad (8/01/2016).

Hadir dalam Silaturahmi & Kopdar Netizen NU Jateng, Dr. H. Helmy Faisal Zaini (Sekjen PBNU), Arief Rohman (Wakil Bupati Blora), H. Bisri (FKB-DPR RI), Sukirman (Wakil Ketua DPRD Jateng), Hasan Chabibie (Pegiat Literasi), dan beberapa pegiat media sosial, di antaranya M. Rikza Chamami (Dosen UIN Walisongo Semarang), Sholahuddin al-Ahmadi (GP Ansor Jateng), Abdullah Hamid (RMI PBNU), dan Munawir Aziz (LTN-PBNU).

Dalam agenda ini, didengungkan deklarasi damai Netizen NU Jateng, yang menyeru keaktifan warga Nahdliyyin untuk menyebarkan konten-konten inspiratif di media sosial. Deklarasi ini juga mendorong warga untuk memenuhi media sosial dengan berita, video dan grafis yang inspiratif, untuk melawan hoax.

Sekjen PBNU, Helmy Faisal Zaini, mengungkapkan pentingnya bermedia sosial secara inspiratif. “Sekarang ini, dakwah menggunakan media sosial sangat penting untuk mengkampanyekan Islam ramah ala Nahdlatul Ulama,” terang Helmy. PBNU menyelenggarakan Kopdar Netizem di beberapa kota untuk menyelaraskan dakwah di media sosial.

Hasan Chabibie, Pegiat Literasi dan praktisi pendidikan, menegaskan pentingnya gerakan Literasi Digital untuk komunitas pesantren. “Saat ini fenomena hoax sudah demikian membahayakan. Perlu gerakan sistematis untuk melawan hoax, dengan memilah konten-konten di media sosial sekaligus memproduksi konten inspiratif untuk dakwah media sosial,” terang Hasan.

Komunitas pesantren dan warga Nahdliyyin perlu diaktifasi agar cerdas bermedia sosial. Sukirman, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, menegaskan pentingnya menggerakkan komunitas untuk berdakwah di media sosial. “Media sosial cukup efektif untuk menggerakkan gagasan. Warga bisa langsung lapor kepada Presiden Jokowi dan Gubernur, atau pemimpin daerah lainnya, jika ada masalah mendesak di lingkungannya,” jelas Sukirman.

Baca Juga  Beasiswa LPDP Santri, RMI PBNU Siapkan Mentoring Berkelanjutan

Wakil Ketua DPRD Jateng ini juga mendorong pelatihan-pelatihan media sosial, agar warga NU dan komunitas pesantren mampu menggerakkan gagasan melalui media sosial. Tujuannya, agar warga  Jateng cerdas bermedia dan mampu menenggelamkan hoax. “Jawa Tengah harus menjadi contoh sebagai daerah bebas hoax dengan media sosial yang bervisi ahlussunnah wal jama’ah annahdliyah” tegas Sukirman.

Dalam agenda ini, lebih dari 200 peserta hadir memenuhi lokasi kegiatan, yang datang dari berbagai kota di Jawa Tengah. Sebelumnya, peserta juga berpartisipasi dalam rangkaian Maulid Akbar di Kanzus Sholawat, yang diselenggarakan jam’iyyah thariqah yang diasuh Habib Luthfi bin Yahya. (zulfa/aziz)

Komentar
Related posts
beritainfo

Gus Nadir Ajak Santri Indonesia Menjadi Teladan Dunia

2 Mins read
Dibaca: 37 Damaskus,– PCINU Suriah kembali menghadirkan perayaan Hari Santri Nasional dengan mengadakan webinar inspiratif bertema “Jangan Cuma Bangga Jadi Santri, Tapi…
infoInternasionalNU

Bersama Ulama Syam, PCINU Suriah Refleksikan Urgensi Ilmu dan Akhlak di Hari Santri

2 Mins read
Dibaca: 75 Damaskus, Suriah — Dari Kota Para Nabi, Rabu kemarin (30/10), para santri nusantara yang bermukim di Ma’had Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni…
beritainfoInternasional

PCINU Suriah Sukses Gelar Webinar Hari Santri

2 Mins read
Dibaca: 32 Damaskus, Suriah – Dalam semangat Hari Santri Nasional, PCINU Suriah menggelar webinar dengan tema “Moderat dalam Berprinsip, Rabbaniyah dalam Berperilaku”…

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.