SANTRIMENARA.COM SEMARANG- Alumnus Madrasah Taswiquttullab Salafiyah (TBS) Kudus, Rosidi mengajak peserta Sarasehan Jurnalistik bersama Harian Jateng (HJ) Network dan Lembaga Penerbitan Mahasiswa Islam (Lapmi HMI) untuk mengedepankan jurnalisme positif di setiap pemberitaannya.
Mengingat, porsi pemberitaan media saat ini banyak yang lebih mementingkan rating berita daripada aspek edukasi dan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Ini terjadi di hampir semua media. Lebih-lebih media online, yang akhir-akhir ini banyak bermunculan,” terang redaktur santrimenara.com itu ketika menjadi narasumber acara sarasehan bertajuk “ Jurnalisme Kritis dan Santun” di Markas Kodim 0733 Semarang, Sabtu (6/8) lalu.
Menurut Eros–panggilan akrabnya–, menjadi seorang jurnalis harusnya tidak ikut-ikutan menyebarkan kebencian dan ketakutan pada masyarakat. Apalagi sampai menimbulkan fitnah yang sudah jauh dari tujuan awal adanya jurnalisme.
“Seorang jurnalis dituntut bisa memberikan solusi bagi permasalahan yang ada, lewat berbagai ide dan juga langkah-langkah penyelesaian sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat,” sambung jebolan MA NU TBS Kudus Tahun 1999 pada acara yang diikuti grup media yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah ini.
Selain itu, Eros melanjutkan, sebagai media lokal, grup HJ Network ini sebenarnya akan lebih bagus dan bermanfaat bagi masyarakat jika bisa mengangkat sisi lokalitas dari masing-masing daerah. Selain ikut mengembangkan potensi daerah, langkah ini juga sebagai upaya mengenalkan potensi daerah masing-masing.
“Hal yang paling penting adalah membungkus lokalitas ini menjadi sebuah liputan yang menarik. Sehingga, orang-orang di luar daerah tersebut tertarik untuk berkunjung,” sambung pria yang pernah menjadi Reporter Harian Suara Merdeka ini.
Eros berpendapat, setiap daerah pasti punya kekhasan sendiri-sendiri yang tidak dipunyai oleh daerah lain. Oleh karena itu, lokalitas ini pasti akan menjadi liputan yang menarik untuk dibahas yang kemudian bisa dibaca masyarakat.
“Saya kira, lokalitas ini menjadi isu yang sangat bagus. Apalagi kalau bisa dikemas dengan bahasa yang menarik yang nantinya bisa mengundang warga luar daerah untuk mengunjungi daerah tersebut,” tandasnya. (smc-008)