SANTRIMENARA.COM, JOGJA – Ada 1000 buku yang pada acara Silatnas TBS dan Ngaji Bareng Masyayikh di halaman MA TBS Kudus Sabtu (23/07/2016) kemarin dilaunching sebelum peluncuran website SantriMenara.Com. Judulnya “Santri Membaca Zaman, Percikan Pemikiran Kaum Pesantren,” yang disusun royokan oleh 25 penulis alumni Madrasah TBS Kudus pelbagai angkatan.
Hanya butuh 3 hari untuk mengumpulkan naskah buku setebal 312 halaman tersebut. H-3 lebaran 1 Syawwal 1437 H diumumkan, malam takbiran, editor Nur Said mulai melakukan tahapan editing awal naskah yang terkumpul. Kerja cepat itu membuahkan hasil. Terbit dalam bentuk buku dan diantar ke lokasi acara Silatnas pada pukul 18.12 WIB petang menjelang acara Ngaji Bareng Masyayikh.
Jika tidak mendesak, mungkin buku diantar dengan cara yang lazim. Tapi kali ini lain cerita. Jaringan alumni dalam organisasi bernama Forum Alumni Madrasah TBS (Format) Cabang Yogyakarta, dikontak oleh editor buku agar meminjam mobil sesegera mungkin karena pihak percetakan sudah ada kabar buku siap diambil.
Ada alumni yang siap mengantar menggunakan mobilnya. Editor tidak meminta jenis mobil antar, “joss semoga barokah dan selamat sampai kudus,” doa Said ke jaringan santri TBS itu. Padahal, mobil tersebut ber plat merah. Jenisnya colt.
Mulanya, ketika kabar buku akan diangkut colt, para santri menara yang ada di Jogja tersebut tertawa dan kaget mengira akan mengantar buku menggunakan mobil bak terbuka. Dalam imajinasinya, jika menumpang di bak belakang colt, mereka harus menggunakan helm agar tidak tersengat panas matahari seperti rombongan penonton bola. “Siap-siap setor uang ke polisi nih,” gumam Falah, alumni TBS 2013 yang ikut rombongan, Senin (25/07/2016) di Kudus.
Namun, kegelisahan tersebut langsung diobati oleh Kang Pendi, alumni Madrasah TBS yang juga pemilik colt. “Kok plat merah mas,” tanya Falah, “biar aman tidak tertangkap polisi,” jawab Pendi. Sontak tertawa semua. Duit akhirnya aman, kepala pun aman dari panas karena colt nya pakai bak tertutup. Ini penampakan mobilnya.
Bersama Falah, Autad, Luqman, Alfin dan Pungki di belakang sambil baca-baca buku, Pendi menjadi sopir anak-anak santri adik kelasnya itu siap menuju percetakan, sesuai alamat yang diberikan editor, senior mereka. Mobil monyong nopol K 129 AX itu pun akhirnya memuat 1000 buku plus 5 orang 1 sopir. Meyek-meyek.
Alfin juga mengakui kehebatan mesin mobil butut itu, “mobilnya bisa salip-salipan dengan bus Nusantara loh mas,” terangnya, di samping Falah dan Autad di lokasi acara Silatnas, Sabtu (23/07/2016) malam. Cara beli, kunjungi DISINI.
Karena macet di Temanggung dan di jalur Semarang-Demak, buku terlambat sampai ke lokasi acara launching. Waktu itu, sudah selesai acara Forum Group Discussion (FGD). “Yang penting kami juga bisa hadir di Silatnas dan ngalap barokah kiai dengan mobil ini,” cetus Falah. (smc-212)
itu forum alumni madrasah tbs. apa tsb yg atas…
mantap lah, spirit tanpa pamrih dan bayaran, salah-satu karakter yang melekat pada diri Santri
Kalau mau beli buku tersebut yang sudah tersedia dimana ya kang?