Muhammad Valentino Saputra, salah satu alumni Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus angkatan 2021 meraih beasiswa dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk berkuliah jenjang sarjana di Maroko.
Valen, sapaan akrab, menjelaskan bahwa ia mendapatkan beasiswa tersebut melalui proses dan pesaing yang sangat ketat.
“Proses seleksi terdiri dua tahap, pertama berkas dari 500 pendaftar hanya terpilih 170 orang, kemudian wawancara dari PBNU dari 170 terpilih hanya 35 orang,” jelasnya kepada Santri Menara, Rabu (17/8).
Ia menambahkan bahwa proses seleksi wawancara sangat menantang.
“Seleksi wawancara sangat ketat dari penguji PBNU, terdiri dari hafalan Al-Qur’an, qiro’atul kutub, muhadatsah, materi fiqih, wawasan kebangsaan hingga ke-Aswaja-an, alhamdulillah semuanya lancar,” tambah alumni Program Keagamaan Madrasah Aliyah TBS ini.
Valen, menyampaikan bahwa beasiswa tersebut merupakan kerjasama antara PBNU dengan Wizarotul Auqof (Kementerian Waqaf) Kerajaan Maroko.
“Beasiswa tersebut adalah beasiswa hasil kerja sama antara PBNU dengan Wizaratol Auqof (Kementerian Waqaf ) yang ada di Maroko. Nantinya kader NU yang lolos dan berangkat ke Maroko akan ditempatkan di Ta’lim ‘Atiq yang fokus dalam Pendalaman Kitab Salaf dan Ulumusy Syar’i. beasiswa ini mencakup biaya perkuliahan sampai lulus, asrama, makan, dan uang saku tiap bulannya,” terangnya.
Ia sangat tidak menyangka dirinya bisa lolos beasiswa tersebut.
“Awalnya saya tidak terlalu yakin bisa lolos di seleksi tersebut, karena sempat ada beberapa pertanyaan yang saya kurang dalam menjawabnya. Namun barokah doa para guru dan masyayikh, doa orang tua dan teman teman, Alhamdulillah saya lolos dalam program beasiswa tersebut. Saya hanya bisa bersyukur dan terus berdoa, semoga Allah selalu memudahkan langkah saya,” kata Valen, yang saat ini mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Duta Aswaja Kudus.
Di akhir, ia berpesan kepada para santri untuk memiliki mimpi yang tinggi.
“Seperti apa yang pernah didawuhkan oleh Romo KH. M Ulil Albab Arwani, mimpi yang tinggi merupakan setengah dari bukti keimanan. Semua hal yang kita impikan akan menjadi nyata selama kita berusaha dan terus berdoa. Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini, kita hanya perlu terus berjuang dan selalu berdoa agar Allah senantiasa memudahkan langkah dan mimpi kita, ” pesan alumni Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Remaja ini.
Kontributor : M. Alvin Jauhari