pesantrensemarang

Ponpes Besongo Ingin Lahirkan Santri Milenial Peka Zaman

1 Mins read

SANTRIMENARA.COM, SEMARANG – (13/9) Sayyidina Ali Radliyallah ‘Anhu berkata “Janganlah engkau memaksakan anak-anakmu sesuai dengan pendidikanmu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang bukan zaman kalian”. Kutipan ini cocok untuk terus bergerak dinamis seiring perkembangan zaman. Ikhtiar pondok pesantren Darul Falah Besongo untuk terus berinovasi dalam penyempurnaan kurikulum dilakukan secara terus menerus. Selain ngaji kitab-kitab kuning karya ulama salafussalih yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari,  penambahan kualitas ngaji bahasa dan kepenulisan menjadi pilihan inovasi dan dimulai dalam semester ini.

“Bahasa menjadi kunci penting untuk membuka pengetahuan. Itu wajib,” papar KH. Imam Taufiq.

Bila ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi tentu menggunakan bahasa Arab atau Inggris sebagai syarat mutlak. Abah Imam menginginkan santrinya tak hanya berhenti di UIN Walisongo saja. Harus punya niatan untuk terus melanjutkan studi lanjut.

Penyusun Kurikulum Dafa Ponpes Besongo

Lulus tepat waktu menjadi kunci awal untuk mulai menata linimasa kehidupan selanjutnya. Banyak pilihan yang bisa dikembangkan paska kuliah. Prinsip santri yang selalu diingatkan Abah Imam menjadi santri yang “anfauhum linnas” dan mampu menjadi pelopor damai di masyarakat.

Disamping itu, ada pendampingan untuk tugas akhir / skripsi sudah berjalan baik 3 tahun terakhir  dan terbukti efektif membantu kelulusan. Nilai tambah inilah yang kadang tak didapat mahasiswa diluar pesantren. Selain menguatkan keislaman juga mempercepat kelulusan mahasiswa. Ditambah banyak materi ngaji lain yang mendukung santri untuk mengembangkan diri.

Bekal santri Besongo dengan hafal juz ketiga puluh, surat Yasin , al-Waqiah,  al-Mulk (Tabarak), al-Dukhan, Luqman, al-Rahman dan al-Fath. Bagi santri yang telah memiliki halafan, pesantren Besongo juga memberikan bimbingan dan pendampingan bersama ustadz/ustadzah yang bisa diajak untuk muraja’ah/sima’an bersama. Walaupun tak mewajibkan santrinya untuk hafal 30 juz kecakapan ini menjadi sangu hidup santri milenial yang tetap memegang teguh agama. [smc-zulfa]

Komentar
Baca Juga  Semarak Hari Santri 2021, Pesantren Duta Aswaja Kudus Gelar Rangkaian Kegiatan
Related posts
ke-TBSanKhazanahKisahkudusmadrasahmasyayikhpesantrenprofiltbskudus

Wahai Guru Terbaik, KH. Taufiqurrahman Ma'mun

4 Mins read
Dibaca: 542 KH. Taufiqurrahman adalah putra dari pasangan KH. Ma’mun Ahmad dan Nyai Hj. Asnah. Beliau merupakan putra ke-tiga dari 5 bersaudara….
beritainfoNasionalpendidikanpesantren

Luluskan Santri Mahasiswa: Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Gelar Tekankan Kontribusi Santri dalam Menjaga Tradisi dan Kembangkan Inovasi

2 Mins read
Dibaca: 151 Depok- Menjadi mahasantri (mahasiswa santri) menjadi pilihan para mahasiswa/i yang akhirnya memutuskan untuk mondok di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok sembari…
beritapesantren

Seribu Pengasuh Pesantren Menuntut Keadilan Pajak dan Menolak Kampanye Pemilu di Pesantren

2 Mins read
Dibaca: 105 Seribu pengasuh pesantren Indonesia berkumpul di Pesantren Al Muhajirin, Purwakarta, Jawa Barat. Kehadiran pengasuh pesantren bertujuan membahas isu-isu penting terkait…

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.