Dalam rangka memperingati Hari Santri 2021 , Pondok Pesantren Maftahul ‘uluum Jatinom Blitar melaksanakan upacara bendera yang diikuuti oleh seluruh santri dan guru. Upacara yang dimulai pukul 07.00 WIB ini berlangsung sangat hikmat, Jum’at (22/10).
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Gus Ahmad Khubby Ali (Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Jatinom). Dalam sambutannya Gus Bobby sapaan akrabnya menekankan pentingnya memperingati hari santri tidak hanya sekedar seremonial saja, tetapi mampu mengadaptasi nilai-nilai hari santri dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai perjuangan para ulama dan santri dengan tekad, konsistensi dan pantang menyerah.
“Karena Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, maka pecahlah perang 10 November 1945 di Surabaya. Maka tidak ada pecah perang 10 November tanpa fatwa Jihad NU. Artinya pecahnya perang 10 november yang terjadi di Surabaya karena hadirnya Fatwa Resolusi Jihad yang digaungkan oleh KH. Hasyim Asyari” tegas kiai millennial ini kepada 250 santri yang mengikuti upacara ini.
Menanam 100 Pohon
Gus Bobby Juga menekankan bahwa saat ini perlu tindakan nyata dari santri dan masyarakat pesantren. Selain dari memperdalam ilmu-ilmu agama, juga santri harus menjadi pelopor pemandirian ekonomi masyarakat pesantren Dan Pondok Pesantren Jatinom siap menjadi pelopor pemandirian ekonomi melalui penguatan pertanian untuk tanaman buah unggulan diantaranya Apukat Aligator, Kelapa Genjah, Durian Musangking, Anggur impor.
“Untuk alpukat Aligator, pondok menerima bantuan dari bapak Iskandar pegiat tanaman Alpukat Aligator sejumlah 250 pohon. Ada juga Durian musangking sumbangan dari mas Anna Lutfi (Presiden Republik Durian) dan ada juga Anggur impor sumbangan dari H. Heri Yanto dengan 40 jenis varietas, ada dari Ukraina, Jepang, Afrika Selatan, China, Italia dll. Total 1000 buah bibit tanaman” Kata Gus Bobby dalam kesempatan penanaman apukat setelah upacara bendera.
Gus Bobby Mengatakan bahwa santri pesantren nanti selain memiliki kompetensi kitab kuning, juga memiliki life skill dibidang pertanian. “Pondok Pesantren akan kita jadikan inkubasi bisnis bagi para santri dan dapat dijadikan wisata edukasi bagi masyarakat luar, silahkan nanti berkunjung di pesantren jatinom Blitar” Tegas Kiai muda ini.
Dengan program ini diharapkan, lahan pesantren seluas 5 hektar ini mampu memproduksi buah-buahan premium yang manfaatnya tidak saja secara ekonomi sangat tinggi, tapi juga bagian dari pelestarian bumi, menjaga ekosistem agar tanah tetap tumbuh tanaman dan pepohonan yang itu akan otomatis menjaga lingkungan agar tetap hijau dan menjaga kelestarian alam, tentu saja sisi positifnya tetap dapat memproduksi oksigen ditengah isu pencemaran lingkugan dan pemanasan Global.