beritaInternasionalNU

Luncurkan Wakaf Gotong Royong, Nahdliyyin Inggris Dirikan Masjid Indonesia di London

2 Mins read

LONDON— Nahdliyyin Inggris Raya meluncurkan program Wakaf Gotong Royong untuk mendirikan masjid Indonesia di kota London, United Kingdom (UK). Program ini merupakan kolaborasi dari PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK), Muslimat NU UK, KBRI London dan IIC London. Program ini juga berkolaborasi dengan beberapa lembaga, di antaranya NUCARE-Lazisnu, PPI UK, MES UK, Kitabisa, Masjid Istiqlal, Gusdurian Peduli dan beberapa lembaga lainnya.

Sebagai info, luas bangunan untuk masjid ini 368.5 m2, dengan harga bangunan Rp. 30 miliar. Sementara, dana yang sudah ada yakni 18 Miliar rupiah. Untuk itu, dana yang dibutuhkan yakni: Rp. 12 M (sudah harus dilunasi pada Mei 2022). Wakaf Gotong Royong, bisa disalurkan melalui Bank BNI, No rekening: 0863842139 (atas nama: PP LAZIS NU), dengan kode akhir 09, misalnya (Rp. 50.009/orang, atau 100.009/orang, beserta kerangan/ref transaksi: infak/sedekah/wakaf untuk pembangunan masjid di London. Konfirmasi ke Lazisnu NUCARE (+62822-2143-7487, Fadlan).

Shandy Adiguna, Ketua PCINU Inggris Raya, mengungkapkan bahwa ide pembangunan masjid ini sudah berlangsung lama. “Sudah sekitar dua dekade lalu, almarhum Kiai Royandi Abbas dan beberapa kiai Nahdliyyin di Inggris menggagas pendirian masjid ini, namun menghadapi beberapa kendala. Saat ini, kami mengajak bersama-sama Nahdliyyin sedunia, dan warga muslim di manapun berada, untuk bersama-sama menyisihkan dana untuk Wakaf Gotong Royong ini,” ungkap Shandy, Selasa (14/12).

Saat ini, Shandy menyampaikan, pihaknya mengajak banyak pihak untuk berkolaborasi bersama-sama mendirikan masjid Indonesia di London. “Prinsipnya, kami ingin menghadirkan Islam yang rahmatan lil-alamin di London, Inggris. Kota London itu kan pusat peradaban, pemerintahan, ekonomi dan politik internasional di Eropa, jadi ini misi penting, perjuangan kita semua,” terang Shandy.

Baca Juga  Habib Luthfi: Bela Negara Melalui Ukhuwah Masyarakat

Sebelumnya, PCI Muslimat NU Inggris Raya juga sudah melakukan kampanye untuk wakaf pendirian masjid Indonesia di London. Yayah Indra, Ketua PCI Muslimat NU Inggris Raya, mengungkapkan bahwa Muslimat sedunia siap bersama-sama bergerak untuk mensukseskan program ini. “Alhamdulillah, beberapa waktu lalu kami menyelenggarakan agenda yang dihadiri Ketua Umum Muslimat Ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa, Duta Besar Indonesi di London, Dr. Desra Percaya dan Dr. KH. Faqih Abdul Kodir. Kami juga mendapat dukungan dari jajaran PP Muslimat, serta teman-teman seperjuangan dari PW, PC dan PCI Muslimat dari berbagai negara. Insya Allah, program-program yang diinisiasi oleh keluarga besar muslimat akan mewarnai dakwah Islam di Inggris Raya,” jelas Yayah.

Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama Inggris Raya, Munawir Aziz, menyampaikan bahwa pendirian masjid Indonesia di Inggris ini merupakan jihad kemanusiaan dan jalan dakwah bagi Nahdliyyin di seluruh dunia. “Kami mengajak warga Nahdliyyin di seluruh dunia, baik yang di Indonesia maupun yang di lintas negara. Kami juga terbuka kerjasama banyak pihak, yang intinya untuk bersama-sama menghadirkan Islam yang ramah di Inggris dan Eropa,” terang Munawir (*).

Komentar
Related posts
beritainfo

Gus Nadir Ajak Santri Indonesia Menjadi Teladan Dunia

2 Mins read
Dibaca: 38 Damaskus,– PCINU Suriah kembali menghadirkan perayaan Hari Santri Nasional dengan mengadakan webinar inspiratif bertema “Jangan Cuma Bangga Jadi Santri, Tapi…
infoInternasionalNU

Bersama Ulama Syam, PCINU Suriah Refleksikan Urgensi Ilmu dan Akhlak di Hari Santri

2 Mins read
Dibaca: 75 Damaskus, Suriah — Dari Kota Para Nabi, Rabu kemarin (30/10), para santri nusantara yang bermukim di Ma’had Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni…
beritainfoInternasional

PCINU Suriah Sukses Gelar Webinar Hari Santri

2 Mins read
Dibaca: 32 Damaskus, Suriah – Dalam semangat Hari Santri Nasional, PCINU Suriah menggelar webinar dengan tema “Moderat dalam Berprinsip, Rabbaniyah dalam Berperilaku”…

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.