ke-TBSansantriSilatnas TBStbskudus

Gus Bab: Bangga Jika Alumni Lebih Pandai

1 Mins read

SANTRIMENARA.COM, KUDUS – Seorang kiai, guru (ustadz), semestinya bangga dan senang jika melihat murid-murid yang pernah dididik (alumninya) lebih pandai darinya setelah lulus. Apalagi jika kemudian para muridnya itu menjadi orang-orang sukses dan diterima di masyarakat.

KH. M. Ulil Albab Arwani mengutarakan hal itu di hadapan ribuan almuni yang mengikuti Silaturahmi Nasional (Silatnas) Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) dan Ngaji Bareng Masyayikh di halaman Madrasah Aliyah (MA), Sabtu malam (23/7/2016).

‘’Sebagai guru, tentu senang jika murid-muridnya lebih pandai dari gurunya. Ada yang jadi profesor, jadi doktor, ada yang jadi insyinyur. Dan (alumni TBS) sudah banyak yang menjadi kiai baik di kampung-kampung maupun menjadi pemimpin pesantren,’’ katanya.

Sesepuh TBS yang juga pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an ini pun  berpesan, agar para alumni TBS, di manapun berada, bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Mari bersatu atau  kita persatukan mutakhorrijin TBS, supaya madrasah ini bisa berkembang,’’ ungkapnya.

Gus Bab –sapaan akrab KH. M. Ulil Albab Arwani- mengemukakan, bahwa apa yang telah diajarkan masyayikh dan para guru kepada mutakhorrijin, supaya betul-betul dipegang erat-erat, yaitu Ahlus Sunnah Waljama’ah (Aswaja) yang benar. Sekarang banyak Aswaja yang palsu,’’ terangnya.

Sebagai penganut Aswaja, lanjut Gus Bab, maka harus berpegang pada al-Qur’an, hadits, qiyas, dan ijma. ‘’Al-Qur’an sebagai kita suci umat Islam, adalah petunjuk bagi kita di dunia. Segala sesuatu (ilmu) di dunia ini, sudah ada di al-Qur’an,’’ paparnya.

Sementara itu, di sela-sela tausiyahnya, Gus Bab memberikan apresiasi atas terbitnya buku karya alumni berjudul ‘’Santri Membaca Zaman: Percikan Pemikiran Kaum Pesantren’’ yang dilaunching dalam kesempatan Silatnas ini.

‘’Membaca sangat dianjurkan oleh al-Qur’an. Bisa disimak, ayat pertama yang turun adalah Iqra’, yang artinya bacalah. Membaca menjadi hal yang sangat penting dalam Islam. Coba perhatikan, perintah pertama untuk masuk Islam: membaca syahadat. Dalam sholat, orang juga tidak bisa diam saja, melainkan harus membaca al-fatihah dan bacaan-bacaan lain yang menjadi syarat dan rukun sholat,’’ ujarnya. (smc-99)

Komentar
Baca Juga  Silatnas Dihadiri Pengurus Pusat Matan Indonesia
Related posts
ke-TBSanKhazanahKisahkudusmadrasahmasyayikhpesantrenprofiltbskudus

Wahai Guru Terbaik, KH. Taufiqurrahman Ma'mun

4 Mins read
Dibaca: 545 KH. Taufiqurrahman adalah putra dari pasangan KH. Ma’mun Ahmad dan Nyai Hj. Asnah. Beliau merupakan putra ke-tiga dari 5 bersaudara….
beritaInternasionalsantri

Ketika Santri Berdiplomasi, Menguatkan Relasi Indonesia Tiongkok

3 Mins read
Dibaca: 122 “Santri sekarang tidak hanya yang menimba imu di pesantren, tapi mempunyai makna luas, termasuk saat ini banyak santri juga belajar…
beritainfosantri

Santri Innofest, Penutup Rangkaian Hari Santri Nasional 2023

2 Mins read
Dibaca: 136 JAKARTA–Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menyiapkan rangkaian kegiatan yang berkolaborasi dengan Kementerian…