SANTRIMENARA.COM, SEMARANG – Sebelumnya Ahad (06/11), pada babak seleksi lomba olimpiade fisika sekolah menengah pertama se jawa di UNS Surakarta M. Ashim Alfa Birri siswa MTs NU TBS Kudus asal Pekalongan berada di peringkat 14 namun pada akhirnya mampu masuk babak final bahkan menyabet juara 3. Kali ini Ashim kembali bikin kejutan di even lomba Olimpiade Fisika Islam Nasional 2016 pada hari Sabtu (26/11) yang diselenggarakan oleh HMJ Jurusan Pendidikan Fisika FST UIN Walisongo Semarang. Pada babak semifinal Ashim hanya mampu berada di peringkat 4, namun pada babak final ia berhasil meraih juara 1 Olimpiade Fisika Islam Nasional 2016.
Seleksi awal via online pada hari Senin (21/11) Olimpiade Fisika Islam Nasional 2016 yang diselenggarakan HMJ Jurusan Pendidikan Fisika FST UIN Walisongo Semarang ini diikuti oleh siswa sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia. Babak seleksi menyisakan 100 besar terbaik dari seluruh Indonesia untuk mengikuti semifinal. Pada semifinal diambil 10 besar untuk maju ke babak final.
Hasil seleksi final Olimpiade Fisika Islam Nasional 2016 Juara 1 diraih oleh M. Ashim Alfa Birri dari MTs NU TBS Kudus, Juara 2 Gibran Kastara P. P. dari SMPI Al Azhar 23 Semarang, Zaky Syahputra sebagai Juara 3 dari SMP N 8 Padang Sumatera Barat dan Juara 4 Ahmad Ghifari dari SMP Baitul Qur’an Sragen.
“Insya Allah tahun depan anak saya akan saya daftarkan di MTs NU TBS Kudus karena saat ini sulit mencari sekolah yang masih melestarikan pelajaran salaf namun sainsnya juga maju.” Dr. Hamdan Hadi Kusuma, M.Sc Ketua Jurusan Pendidikan Fisika UIN Walisongo yang sekarang anaknya kelas 6 di Semarang menyatakan ketertarikannya pada MTs NU TBS Kudus.
Keberhasilan siswa MTs NU TBS Kudus tidak lepas dari doa restu masyayikh TBS dan tangan dingin Yuniar Fahmi Lathif, M.Pd guru IPA MTs NU TBS Kudus. Menurutnya pembelajaran harus menyenangkan, salah satunya dengan shalawat sains. Siswa harus senang dulu dengan pelajaran dalam hal ini adalah pelajaran IPA. Dengan rasa senang suasana belajar tidak menjadi sesuatu yang membosankan. Disiplin waktu dalam belajar, jujur dalam mengerjakan ujian dan ikhlas dalam menjalankan tugas dari guru. “Semoga keberhasilan Ashim bisa menjadi motivasi belajar teman-temannya.” Yuniar berharap. (smc-777)