SANTRIMENARA.COM, KUDUS- Untuk pertama kalinya setelah 9 tahun alumni Madrasah TBS Kudus angkatan 2008, yang lazim disebut IKSAB (Ikatan Siswa Abiturien) TBS 2008 mengadakan reuni. Tak ingin ketinggalan momentum silaturrahim lebaran, panitia yang dikomandoi oleh Ahmad Syafii menghendaki acara reuni ini dihelat sekaligus dengan Silaturrahim dan Ngaji Bareng dengan tajuk ”Guyub Rukun Agawe Sentosa”.
Ahmad Syafii (26) menegaskan bahwa saat lebaran ini adalah waktu yang tepat untuk merekatkan kekerabatan sesama alumni angkatan 2008. “selain memang sebagai forum silaturrahim dan memaksimalkan momen suasana idul fitri, acara ini juga bertujuan untuk membuat pemetaan potensi alumni,” ujar mantan ketua OSIS MA TBS ini. “jadi alumni yang sudah mapan, baik secara materi maupun non-materi, dan memiliki banyak channel dimana-mana, bisa memberikan sumbangsih terhadap madrasah maupun kepada sesama alumni yang lain,” lanjutnya.
“Guyub itu mau dan mampu menjalin kebersamaan dalam mengerjakan apa saja, dan rukun ini maksudnya damai tanpa ada perselisihan,” jelas alumnus UIN Syarif Hidayatullah dan UNWAHAS itu pada SantriMenara.com
Memaknai Reuni dan Abiturien
Menariknya, yang hadir tidak hanya yang menjadi alumni saja, melainkan juga ada beberapa rekan yang tidak menyelesaikan studinya di TBS pun turut hadir dalam acara tersebut. Adalah Syaiful Arif (28) atau yang lazim dipanggil Ngasiran, teman seangkatan yang pernah mengenyam bangku pendidikan di MTs TBS namun menunaikan masa aliyyah-nya di MAN 2 Kudus. “inilah yang dinamakan Abiturien, tidak hanya alumni, tapi yang pernah ikut merasakan bangku pendidikan TBS pun bisa termasuk bagian dari IKSAB,” jelas Syafii dalam sambutannya di hadapan Romo KH. M. Ulil Albab Arwani.
Miftahul Falah (28), selaku panitia sepenuhnya memahami jika ada beberapa yang berhalangan. “memang kami menyadari tidak semua alumni bisa hadir, tapi paling tidak kita bisa mengawali niat baik untuk menyatukan para alumni yang telah berdiaspora di berbagai kota,” ujarnya.
Euforia dan Melafalkan Nadzom Alfiyyah
Acara berlangsung meriah sebab ada quiz untuk menghidupkan kenangan semasa sekolah, salah seorang peserta ditantang dan ditunjuk secara acak untuk melafalkan hafalan Alfiyyah. Ghufron (28), alumni asal Megawon, sempat terbata-bata karena dirusak konsentrasinya, namun akhirnya sukses melafalkan hafalan Alfiyyahnya dan berhak membawa hadiah dari panitia.
Firdaus “Kambing” Sidharta, mewakili kelas 3 G berhasil menjawab tantangan untuk melafalkan hafalan nadzom Adzkiya’ yang sudah 9 tahun tak pernah ia dengungkan. Acara quiz semakin ramai saat panitia memberi tantangan untuk menyebutkan nama-nama Guru beserta mata pelajaran yang diampunya, dan M. Syafi’uddin (27) berhasil menjawab tantangan itu.
“Acara ini terbilang meriah, selain mengobati kangen, kami juga merasa adem dengan siraman rohani dari Yai Albab. dan saya rasa baru kali ini beliau berkenan memberikan ceramah cukup panjang, ” ujar Syahrul Falih, panitia Reuni. Puncak kemeriahan terjadi saat forum mengetahui bahwa ada peserta yang memang sengaja datang dari Jakarta untuk mendatangi acara reuni ini. “Zainal Arifin ini setiap tahun selalu menyempatkan diri datang dari Jakarta ke Kudus mengendarai sepeda motor khusus untuk reuni kelas,” ujar Zainuddin, panitia acara. “lhawong acara reuni kelas saja hadir, apalagi reuni angkatan seperti ini,” lanjutnya disambut tepuk tangan dari seluruh peserta.
Acara yang diadakan pada 1 Juli 2018, di Aula Wisma Muslimin, Janggalan Kota Kudus itu dihadiri sekitar 90 peserta dari berbagai kelas. “Peserta terbanyak ada di kubu alumni kelas D, yakni 15 orang, dan jumlah paling sedikit dari kelas F, hanya 5 orang saja,” ujar Abdur Rouf, yang dalam acara itu menjadi pembawa acara.
Dalam acara itu sekaligus mentahbiskan Ahmad Syafii sebagai ketua Alumni TBS angkatan 2008, dengan Faiz Amali sebagai wakilnya. Keputusan itu dihasilkan dari suara mayoritas peserta. Acara yang diselenggarakan secara gratis itu rencananya akan digelar setiap tahun, dengan kepanitian secara bergilir dan menetapkan alumni kelas 3 B sebagai panitia reuni berikutnya di tahun 2018. Noor Izza dan Mushoffal Kamal sebagai perwakilan kelas 3 B didaulat untuk mengemban amanah tersebut.(smc-69)