SANTRIMENARA.COM, PEKALONGAN – Berbagai poster dan ucapan selamat membanjiri Gedung H. A. Djunaid, Kota Pekalongan hari ini (27/7), tempat dilaksanakannya Konferensi Internasional Bela Negara oleh Jamiyyah Ahluth Tahriqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) 27-29 Juli 2016. Poster yang ada tentunya tentang bela negara. Berikut isi beberapa poster tersebut yang bernada kritik.
Ada yang berbunyi “Jihad’ Sah jika dengan cara hikmah dan hasanah, tidak sah ‘jihad’ dengan cara salah & munkar.” Pada poster tersebut, kata “jihad” diberi tanda petik sebagai sindiran kepada kelompok yang menyalahgunakan arti jihad yang mereka maknai sebagai kekerasan, perang dan adu fisik, membidahkan sesama, mengkafirkan dan lain sebagainya. Padahal jihad bisa dengan cara yang bijaksana (hikmah) dan baik (hasanah), bukan dengan cara yang salah dan munkar.
Ada juga poster bertuliskan “Cinta pada Tanah Air adalah bagian dari Iman.” Terlepas apakah teks pesan tersebut hadis atau bukan, namun esensinya adalah taat pada ulama dan umara’ yang diperintahkan al-Qur’an dan al-Hadis. Jika tanah air tidak dicintai dan dipertahankan, maka bagaimana iman dijalankan? Lihat saja negara yang hampir runtuh karena tidak mengamalkan dawuh di atas.
Poster lain bertuliskan “NKRI Harga Mati” Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak bisa ditawar !!!”. Memang NKRI harga mati, yang mati-matian diperjuangkan oleh jutaan orang yang rela untuk mati demi NKRI. Bagi yang mengharamkan NKRI dan memilih khilafah yang khilaf, persiapkan diri untuk mati dulu yah.
Terakhir adalah “Bela negara adalah fardlu ain bagi setiap warga negara”. Ingat Resolusi Jihad? Jika Anda tahu sejarah resolusi jihad, perintah fardlu ain melaksanakan jihad, ada di sana. (smc-025)