Tokyo – Mengenal dan memahami sifat wajib Allah merupakan salah satu hal yang dapat menambah keimanan para mualaf. Muallaf Center PCINU Jepang, bekerja sama dengan tim hadroh nusantara, dan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCINU Jepang, menggunakan media seni hadroh dalam kegiatan mengadakan Islam Basic Benkyoukai atau kelas dasar Islam yang ke-4, Ahad (27/3) bertempat di Masjid Nusantara, Akihabara, Tokyo dan Masjid Al-Ikhlas, Kabukicho, Shinjuku, Tokyo, serta daring melalui zoom.
Menurut Fathan Abdillah, ketua Muallaf Center PCINU Jepang, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan islam dengan target utama orang Jepang, baik yang sudah muallaf maupun yang masih belajar mengenai Islam. Berbeda dengan edisi sebelumnya, kali ini kelas dasar Islam dibuka oleh penampilan hadrah nusantara yang tampil secara langsung dari Masjid Al-Ikhlas Kabukicho, Shinjuku, Tokyo. Tim hadrah nusantara menampilkan lagu 20 sifat Allah, dengan harapan bisa memudahkan peserta menghafal dan memahami sifat-sifat Allah.
“Kami sadar, hal terpenting dalam menyebarkan ajaran Islam adalah mengenai ilmu Tauhid dan tidak hanya sekali, tapi harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, ” ujar Fathan Abdillah.
Achmad Gazali, Ketua PCINU Jepang sekaligus pemateri Islam Basic Benkyoukai, memaparkan materi tentang sifat – sifat Allah.
“ Pelajaran mengenai sifat wajib Allah, mengenai sifat yang melekat pada diri Sang Pencipta, membuat kita, termasuk juga para mualaf Jepang lebih mengenal Allah SWT, Sang Pencipta yang Maha Sempurna, yang memiliki sifat-sifat yang tidak terbatas, ” papar Gazali. Untuk lebih memudahkan warga Jepang memahami materi, pemaparan materi turut diterjemahkan ke Bahasa Jepang oleh Masae Suzuki yang merupakan warga asli Jepang.
Pembahasan mengenai sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah memancing pertanyaan peserta di akhir diskusi. Salah satu warga Jepang, yang rutin mengikuti kelas Islam Basic Benkyoukai, Abdul Qadir Kato, mengatakan bahwa kelas tersebut memberi pemahaman bagi para mualaf.
“Dengan mengikuti kelas, saya perlahan mulai memahami sifat-sifat Allah dan ilmu mengenai keberadaan Allah, walaupun masih perlu waktu untuk menghafal sifat Allah secara keseluruhan, ”ujar Kato.