SANTRIMENARA.COM, JOGJA – Sabtu (22/10/2016) PC IPNU IPPNU Yogyakarta bekerjasama dengan Format Jogja (Forum Alumni Madrasah TBS) menyemarakkan Hari Santri Nasional dengan acara yang bertajuk bedah buku Santri Membaca Zaman.
Acara bedah buku Santri Membaca Zaman yang digelar di aula pondok pesantren Luqmaniyah Yogyakarta dan dimulai pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai kalangan mulai mahasiswa, akademisi, santriwan, santriwati dan juga para aktifis. Sebagai pembuka acara dimulai dengan menampilkan group hadroh ponpes Luqmaniyyah dan mars Ya Lal Wathan ciptaan KH. Abdul Wahab Hasbullah salah satu ulama pendiri NU.
Financial Advisor Aris Yeabe salah satu pembedah menyampaikan pemahaman bahwa santri harus mandiri ekonomi sedang Muhammad Autad An Nasher, M. Hum menyampaikan bagaimana santri menjadi figur nasional.
Khabibi Muhammad Luthi, M. Hum saat itu mengisahkan tentang asal usul buku Santri Membaca Zaman. Buku berjudul Santri Membaca Zaman ini merupakan buku terbitan dari Komunitas Alumni Madrasah TBS Kudus dengan kajian kepenulisan yang berbeda-beda mulai dari ekonomi, politik, sosial maupun kehidupan santri pada umumnya, dengan latar belakang penulis yang berbeda beda pula.
Dengan adanya kegiatan bedah buku ini diharapkan bisa menjadi stimulus para santri di Indonesia untuk menggelorakan minat baca tulis sebagai awal kebangkitan santri nasional yang produktif inovatif dan kreatif, ungkap salah seorang narasumber serta buku yang fenomenal selama bulan Juli sampai Oktober 2016.
Saat sesi tanya jawab salah satu peserta menyampaikan harapannya bahwa santri harus ada di mana mana dan mewarnai seluruh lapisan masyarakat ungkapnya yang terinspirasi oleh Khofifah Indar Parawansa Ketua Muslimat yang juga Menteri Sosial RI.
Ketua format Jogja Aufan Niam mengungkapkan bahwa walaupun jauh dari madrasah bukan berarti kita tidak dapat menjunjung tinggi almamater kita. Shofwan Ketua PC IPNU Yogyakarta santri alumni Mranggen mengatakan adanya buku ini bisa menjadikan semarak santri untuk membangun dan menjaga kerukunan antar umat muslim. Hari Santri adalah momen yang paling berharga untuk napak tilas perjuangan ulama pendahulu.
Tujuan dari acara bedah buku yang diadakan Format TBS Jogja bersama PC IPNU-IPPNU Yogyakarta bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional adalah untuk mempertegas eksistensi Format TBS Jogja dan IPNU IPPNU di kota pelajar Yogyakarta. (sirril/edited-777)