SANTRIMENARA.COM, NGAJI TAFSIR – Ngaji Pasan 1438 H oleh KH M Sya’roni Ahmadi Kudus di Masjid Al Aqsha Menara Kudus pada Ahad (11/06/2017) mengkaji surat Ali Imran ayat 50-58. Sembilan ayat tersebut menjelaskan tentang perintah Nabi Isa untuk menyembah Allah dan kisah diangkatnya Nabi Isa. Berikut kajiannya:
Surat Ali Imran ayat 50-51
وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (50) إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (51)
“Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus. “
Dikisahkan dalam Al Qur’an bahwa Nabi Isa dengan tegas menyatakan bahwa Allah bukan bapaknya melainkan Tuhannya dan juga Tuhan Bani Isra’il. Ia memerintahkan kaumnya untuk menyembah Allah bukan menyembahnya. Sungguh keliru jika ada yang meninggal ditulis “Telah Pulang Ke Rumah Bapa Di Surga”. Besok di peradilan akhirat umat Nabi Muhammad SAW akan menjadi saksi yang memberatkan umat kristiani dan akan membela Nabi Isa yang menolak bahwa dirinya mengajak meyakini ajaran Tri Tunggal.
Baca juga ayat sebelumnya:
QS Ali Imran ayat 47 – 49
Surat Ali Imran ayat 52-53
فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (52) رَبَّنَا آَمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ (53)
“Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).”
Ketika Nabi Isa AS mengetahui rencana Bani Isra’il akan membunuhnya, beliau bertanya: “Siapa yang akan membelaku berjuang di jalan Allah?” Hawariy menjawab: “Kami yang akan membelamu berjuang di jalan Allah.” Hawariy kalau diibaratkan pada masa Rasulullah seperti shahabat Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Mereka menyatakan diri sebagai mukmin dan beragama Islam.
Surat Ali Imran ayat 54-55
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ (54) إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (55) فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (56) وَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (57) ذَلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ الْآَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ (58)
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya. Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Demikianlah (kisah ‘Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Quran yang penuh hikmah.”
Kaum Yahudi berencana membunuh Nabi Isa, namun Allah SWT memiliki skenario yang lebih indah. Rumah Nabi Isa dikepung oleh orang-orang Yahudi dan Pemimpin Yahudi yang lebih dulu masuk rumah Nabi Isa wajahnya diserupakan wajah Nabi Musa tapi badannya tidak. Nabi Isa diangkat ke langit shaf dua oleh malaikat Jibril di hadapan Maryam. Karena pemimpin Yahudi tidak mendapati Nabi Isa, ia pun keluar. Saat ia keluar berpapasan dengan orang-orang Yahudi mereka pun membunuhnya karena menganggap yang ia temui adalah Nabi Isa.
Dalam ilmu balaghah إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ ”sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu” kepada-Ku termasuk Kalam Majaz Taqdim Ta’khir (yang terjadi akhir ucapkan lebih dahulu dan yang terjadi terakhir didahulukan) sehingga Allah mengangkat Nabi Isa lebih dahulu dan kelak akan mencabut nyawa Nabi Isa. Sebagaimana ungkapan kita “kemarin ada maling mati dipukuli” antara mati dan dipukuli kenyataannya dipukuli dulu baru mati.
Kelak orang yang pertama kali dihadapi Dajjal adalah Nabi Khidlir. Namun Nabi Khidlir kalah dan mati di tangan Dajjal. Kemudian Nabi Khidlir dihidupkan kembali oleh Dajjal karena Dajjal dapat menghidupkan orang yang mati hanya sekali. Setelah hidup kembali ditanya oleh Dajjal “setelah saya hidupkan apakah kamu mau mengakui aku sebagai tuhan?” dijawab oleh Nabi Khidlir “setelah aku hidup kembali justru aku bertambah yakin kalau kamu adalah Dajjal yang dilaknat Allah” akhirnya Nabi Khidlir mati kembali digergaji oleh Dajjal.
Kisah Nabi Isa AS penuh dengan hikmah. Kelak di akhirat Maryam (ibu Nabi Isa) dan Aisah (istri Fir’aun) akan menjadi istri Nabi Muhammad. Keduanya mendampingi ibunda Rasulullah SAW saat malam kelahirannya. Sebagaimana dikisahkan dalam Al Bazanji:
حضر أمه ليلة مولده آسية ومريم في نسوة من الحظيرة القدسية
“Pada malam kelahirannya (Nabi Muhammad SAW) datang kepada ibunya Asiyah dan Maryam beserta bidadari-bidadari surga yang suci.”
Kisah-kisah orang-orang mukmin yang ditulis dalam AL Barzanji sangat indah dan itu dianjurkan untuk dibaca. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang dikutip dalam kitab Bughyat al-Mustarsyidin halaman 97:
ﻣَﻦْ ﻭَﺭَّﺥَ ﻣُﺆْﻣِﻨﺎَ ﻓَﻜَﺄَﻧﻤَّﺎَ ﺍَﺣْﻴﺎَﻩُ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺗﺎَﺭِﻳْﺨَﻪُ ﻓَﻜَﺄَﻧﻤَّﺎَ ﺯَﺍﺭَﻩُ ﻓَﻘَﺪْ ﺍﺳْﺘَﻮْﺟَﺐَ ﺭِﺿْﻮَﺍﻥَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓﻲِ ﺣُﺰُﻭْﺭِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ
“Barangsiapa membuat sejarah orang mukmin (yang sudah meninggal) sama saja ia telah menghidupkannya kembali. Dan barangsiapa membacakan sejarahnya seolah-olah ia sedang mengunjunginya. Maka Allah akan menganugerahinya ridhaNya dengan memasukkannya di surga.” (smc-777)