SANTRIMENARA.COM, KUDUS – Santri tetaplah santri walau ia sudah menjadi kiai. Meskipun Abdul Halim, dari Mejobo, sudah pantas disebut kiai karena ilmunya sudah diserap ribuan santri, ia tetaplah santri KH Arifin Fanani sampai kapan pun. Keduanya mengajar di Madrasah TBS hingga kini.
Malam larut usai acara Ngaji Bareng Masyayikh di halaman MA TBS Kudus, Sabtu (23/07/2016), Kiai Halim tampak cekatan mengambil kendaraan yang sudah disediakan panitia untuk mengantar para masyayikh ke ndalem masing-masing. Yang rumahnya jauh, ada mobil khusus.
Kiai Arifin diantar menggunakan motor karena jarak tempuhnya dekat. Dari lokasi acara, Rumah Kiai Arifin di Kwanaran hanya berjarak sekitar 300 meter. Kiai Halim lah yang kemudian dengan khidmah mengantarkan Kiai Arifin.
Cepretan foto “indah” dari salah satu peserta ngaji yang dikirim ke SantriMenara.Com menampakkan wajah senyum Kiai Halim yang penuh semangat mengantar gurunya tersebut. Bingkisan panitia acara tak lupa juga dibawa. Semenatara, ratusan santri yang berusaha mendekat untuk salaman kepada Kiai Arifin dihalau oleh petugas Banser. Tampak dalam foto, Kiai Halim yang sedang mengantar dikelilingi oleh puluhan santri ceprat-cepret pemandangan penuh adab itu.
Kiai Halim merasa syukur dan gembira bisa menjadi murid yang mengantarkan gurunya di saat sang guru juga menyatakan ridlo atas terselenggaranya acara Silatnas dan Ngaji Bareng Masyayikh TBS tersebut. “Mak plong rasane,” ungkap Kiai Halim. (smc-212)