SANTRIMENARA.COM, NGAJI TAFSIR – Ngaji Pasan 1438 H oleh KH M Sya’roni Ahmadi Kudus di Masjid Al Aqsha Menara Kudus pada Sabtu (10/06/2017) mengkaji surat Ali Imran ayat 47-49. Dua ayat tersebut menjelaskan tentang Kuasa Allah dalam menciptakan Nabi Isa, Kontroversi kematian Nabi Isa dan Mukjizat-mukjizatnya. Berikut kajiannya:
Surat Ali Imran ayat 47
قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (47)
“Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.” Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia.”
Kontroversi wafatnya Nabi Isa berawal dari keraguan kaum Yahudi yang telah membunuh sosok manusia yang wajahnya menyerupai Nabi Isa AS tapi badannya sebagaimana badan komandan Yahudi yang telah lebih dahulu masuk ke rumah Nabi Isa AS dan tidak diketahui keberadaannya. Al Qur’an sebagai firman Allah mengungkapkan kebenaran yang terjadi. Orang yang mereka bunuh bukanlah Nabi Isa AS tapi komandan Yahudi yang wajahnya diserupakan Nabi Isa AS. Q.S. An Nisa ayat 157-158 mengisahkan:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158)
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Bohong besar jika dikatakan Nabi Isa AS telah wafat. Haram menulis Wafat Isa Al Masih dalam kalender, hendaknya ditulis Kenaikan Isa Al Masih karena itu pembohongan publik.
Kelak menjelang hari kiamat Nabi Isa akan turun ke bumi ketika Dajjal mengamuk. Dajjal diberi kesempatan di dunia selama 40 hari. Orang yang pertama kali dihadapi Dajjal adalah Nabi Khidlir yang kalah mati digergaji olehnya. Namun akhirnya Dajjal kalah di tangan Nabi Isa AS. Dalam masa tujuh tahun setelah turun ke bumi Nabi Isa berkeluarga dan mempunyai anak. Tugas Nabi Isa turun ke bumi adalah: 1. Membunuh Dajjal 2. Memotong-motong salib sehingga orang-orang bani Israil kembali masuk Islam. Dan kelak ketika wafat dimakamkan dekat makam Rasulullah SAW.
Atas Kuasa Allah SWT Nabi Isa AS lahir tanpa ayah. Mudah bagi Allah menciptakan yang demikian sebagaimana Allah menciptakan lainnya secepat ucapan “Kun” maka jadilah ia. “Kun” adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan betapa mudah cepatnya Allah menciptakan Allah. Bukan berarti Allah setiap menciptakan ciptaanNya lantas mengucapkannya, sebagaimana kalau kita menggambarkan cepatnya kurun waktu yang dibutuhkan dengan mengatakan “teg” jadi.
Surat Ali Imran ayat 48 – 49
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ (48) وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (49)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
Bacaan qira’at sab’at kata وَيُعَلِّمُهُ memakai huruf mudlara’ah ya yaitu wayu’alimuhu artinya “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya” dan ada yang memakai huruf mudlara’ah nun yaitu wanu’alimuhu artinya “Dan kami ajarkan kepadanya”.
Allah memberikan keistimewaan ilmu tulis, ilmu yang bermanfaat, hafal taurat dan Injil. Zaman nabi Musa dan nabi Isa yang hafal kitab taurat dan injil hanya nabi-nabi mereka; Musa, Harun, Uzair dan Isa. Sehingga sangat mudah untuk dirubah isinya. Berbeda dengan Al Qur’an yang terjaga kemurniannya, tidak hanya Nabinya tapi umatnya banyak yang hafal baik yang sudah berusia dewasa sampai yang masih anak-anak banyak yang hafal Al Qur’an.
Nabi Isa adalah utusan Allah, bukan anakNya dengan dianugerahi mukjizat dari Allah. Di antara mukjizat nabi Isa adalah mampu menghidupkan burung dari tanah liat dengan meniupnya, menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak dan menghidupkan orang mati yang semuanya atas izin Allah. Nabi Isa diminta umatnya untuk menghidupkan kembali anak-anak nabi Nuh AS yang telah meninggal ribuan tahun lamanya. Nabi Isa berangkat ke makam Sam (putra pertama nabi Nuh) mengucap salam kepadanya, seketika tanah kubur terbuka dan Sam menjawab salamnya. Setelah mukjizat Isa disaksikan oleh umatnya nabi Isa meminta Sam untuk istirahat kembali. Nabi Isa juga mempunyai kemampuan mengetahui apa yang telah dimakan umatnya dan makanan yang akan dimakan umatnya. (smc-777)