Menikah sebenarnya bukan hal yang ribet. Menikah juga bukan sebuah perkara yang memakan waktu panjang. Dalam syariat Islam, dengan menghadirkan laki-laki sebagai calon suami, wali, dan dua saksi yang adil, nikahpun bisa dianggap sah secara syariat. Namun, kenapa banyak orang ketika menikah membutuhkan waktu beberapa bulan bahkan beberapa tahun?
Ya, memang akad nikah secara syariat itu mudah, tetapi juga perlu waktu untuk menuju akad yang benar-benar diharapkan kedua mempelai dan keluarga. Salah satunya ada masa khitbah yang mana masa ini dimanfaatkan sebagai pengenalan lebih dalam antara satu sama lain. Menikah bukan hanya tujuan sesaat, tetapi ada tujuan abadi setelah pernikahan, yaitu agar hidup ini lebih harmonis, penuh kasih sayang, dan menyenangkan dengan kehadiran istri salehah.
Untuk mempersiapkan hal tersebut tentunya kedua mempelai perlu menyeleksi calon pasangannya masing-masing. Dalam konteks ini, laki-laki perlu menyeleksi perempuan yang ingin dinikahinya agar mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Imam Ghozali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menyebutkan beberapa wanita yang tidak dianjurkan untuk menikah dengannya agar tujuan menikah tidak sia-sia dan bukan malah menambah beban hidup. Siapakah perempuan-perempuan tersebut?
1. Annanah
Berasal dari kata anin. Annanah merupakan perempuan yang suka mengeluh hingga setiap waktu kepalanya selalu diikat karena keluhannya tersebut. Jika seorang laki-laki menikahi perempuan seperti ini, pastinya akan merepotkan suami. Setiap hari yang didengar hanya keluhan, keluhan, dan keluhan.
2. Mannanah
Mannanah merupakan sifat perempuan yang suka menghitung-hitung kebaikannya dan berkata, “Aku lakukan ini begitu demi kamu dan untuk kamu.” Hidup dengan perempuan seperti ini tentunya membuat hidup laki-laki tidak nyaman. Yang ada, nantinya laki-laki justru merasa berhutang budi dengan perempuan yang dinikahinya.
3. Hannanah
Hannanah adalah perempuan yang sering merindukan sosok suami lain atau merindukan anak dari suami lain. Perempuan seperti ini sudah selayaknya dijauhi. Dia hanya akan memakan hati para suami. Tidak mensyukuri suami yang dikaruniakan Allah kepadanya, tetapi justru menginginkan suami lain. Dari sini juga, syariat Islam menganjurkan untuk tidak menikahi perempuan yang pernah berpacaran. Hal ini karena bisa saja si perempuan hannanah ini rindu dengan pacarnya yang lalu hingga bisa merusak hubungan dengan suami yang sah. Nauzubillahi min dzalik.
4. Haddaqah
Artinya perempuan yang selalu melirik kepada benda-benda yang dia sukai dan memaksa suaminya untuk bisa membelikannya. Wanita seperti ini sebaiknya menikah dengan laki-laki yang memiliki harta melimpah sehingga berapapun barang yang dia mau, suami bisa membelikannya. Tetapi, jika si laki-laki ini orang yang pas-pasan, maka sebaiknya untuk menjauhi perempuan yang mempunyai sifat tersebut.
5. Barraqah
Barraqah memiliki dua arti. Pertama, sepanjang hari selalu berhias di depan cermin. Kedua, selalu murka di saat makan sehingga dia selalu makan sendiri dan menyisihkan bagiannya dalam segala perkara. Dua sifat di atas merupakan sifat yang buruk. Bagaimana dia dapat berperan sebagai istri yang sesungguhnya jika kesehariannya bersolek?
6. Syaddaqah
Artinya cerewet dan terlalu banyak berbicara. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang banyak omong dan terlalu muluk dalam berbicara.”
Itulah 6 sifat perempuan yang perlu diperhatikan bagi laki-laki yang mau menikah. Namun, sadar gak sadar ternyata sifat-sifat tersebut biasanya terlihat dan diketahui setelah menikah. Semoga Allah memberikan kita perempuan yang baik dan memberikan perempuan yang jauh dari sifat-sifat tersebut. Memang cantiknya paras wajah tidak menjamin ketenteraman hidup berumah tangga, sedangkan cantiknya akhlak merupakan jalan menuju rumah tangga yang indah. Menuju Baiti Jannati bisa terwujud dengan memilih pasangan yang cantik akhlaknya. Syukur-syukur cantik akhlak dan parasnya. Wallahu A’lam.
Sumber: Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghozali, Kitab Adab Nikah, halaman 38 juz 2.