beritakudusNU

Empat Tokoh Asal Kudus Masuk Jajaran Pengurus PBNU 2022-2027

1 Mins read

Susunan kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) masa khidmah 2022-2027 sesuai Keputusan PBNU Nomor: 01/A.II.04/01/2022 yang ditandatangani oleh Rais Aam KH Miftachul Ahyar; Katib Aam KH Ahmad Said Asrori; Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf; serta Sekjen KH Saifullah Yusuf resmi diumumkan, Rabu (12/01) di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Sejumlah para kiai, ulama, tokoh-tokoh hebat masuk dalam jajaran kepengurusan baik tingkat mustasyar, syuriah maupun tanfidziyyah dari berbagai daerah.
“Kepengurusan ini adalah wajah Indonesia, kepengurusan yang gemuk, yang kita ambil tokoh-tokoh dari berbagai daerah di Indonesia, dari ujung barat hingga timur,” Kata KH. Yahya Cholil Staquf dalam pembacaan susunan kepengurusan PBNU Masa Khidmah 2022-2027.

Di antara tokoh yang ditetapkan sebagai pengurus, ada empat tokoh asal Kudus, Jawa Tengah yakni Romo KH. Ulin Nuha Arwani sebagai Mustasyar, KH. As’ad Said Ali sebagai Mustasyar, KH. Najib Hasan sebagai A’wan, dan H. Nusron Wahid sebagai Wakil Ketua Umum.

  • Romo KH. Ulin Nuha Arwani merupakan ulama kharismatik Kudus putra ulama’ al-qur’an terkenal al-maghfurlah KH. Arwani Amin, saat ini beliau menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus dan menjadi dewan masyayikh di Madrasah Taswiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus.
  • KH. As’ad Said Ali, beliau lahir di Kudus, pada 19 Desember 1949. Alumni Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, dan Hubungan Internasional UGM. Tahun 2001 ia menjadi Wakil Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) selama 9 tahun era Presiden Abdurrahman Wahid, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono. Tahun 2010-2015, beliau mendampingi KH. Said Agil Siraj sebagai Wakil Ketua Umum PBNU.
  • KH. Najib Hasan, beliau merupakan Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, dan juga sebagai Ketua Paguyuban Pemangku Makan Aulia Se-Jawa. Ia dikenal sebagai tokoh yang menjadi inspirasi nguri-nguri baik tangible maupun intangible sejarah dan pergerakan walisongo.
  • H. Nusron Wahid, ia lahir di Kudus, pada 12 Oktober 1973. Tahun 2011, ia terpilih sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama’ masa khidmah, selain itu, pada tahun 2014, ia juga dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Baca Juga  Lepas Santri Kelas Akhir, Pesantren Duta Aswaja Kudus Gelar Haflah Akhirussanah

Semoga senantiasa diberikan kekuatan, kesehatan dalam mengemban amanah besar tersebut. Amin

Komentar
Related posts
beritainfo

Gus Nadir Ajak Santri Indonesia Menjadi Teladan Dunia

2 Mins read
Dibaca: 37 Damaskus,– PCINU Suriah kembali menghadirkan perayaan Hari Santri Nasional dengan mengadakan webinar inspiratif bertema “Jangan Cuma Bangga Jadi Santri, Tapi…
infoInternasionalNU

Bersama Ulama Syam, PCINU Suriah Refleksikan Urgensi Ilmu dan Akhlak di Hari Santri

2 Mins read
Dibaca: 75 Damaskus, Suriah — Dari Kota Para Nabi, Rabu kemarin (30/10), para santri nusantara yang bermukim di Ma’had Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni…
beritainfoInternasional

PCINU Suriah Sukses Gelar Webinar Hari Santri

2 Mins read
Dibaca: 32 Damaskus, Suriah – Dalam semangat Hari Santri Nasional, PCINU Suriah menggelar webinar dengan tema “Moderat dalam Berprinsip, Rabbaniyah dalam Berperilaku”…

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.