SANTRIMENARA.COM, KUDUS-Menyambut hari lahir Madrasah Aliyah NU TBS Kudus yang ke 93 tahun sebagai wujud syukur usia sekolah hampir seabad para alumni bergotong royong menyemarakkan kegiatan.
Ada yang menarik diluar kegiatan pengumpulan manuskrip berisi dokumen sejarah berdirinya madrasah hingga perkembangannya sekarang disiapkan 93 buah nasi tumpeng.
Ketua panitia kegiatan Harlah TBS ke 93 tahun Saiq Karim mengatakan sebanyak tumpeng yang tersedia menyesuaikan angka usia madrasah tahun ini.
“Tumpeng yang terkumpul ini hasil donasi alumni dari lintas angkatan. Istilah kami mengharap berkah tersendiri karena pernah menimba ilmu,” terangnya Sabtu (16/2/2019)
Menurut Saiq Karim, sebelum tumpeng dinikmati secara bersama-sama dibacakan doa dan manaqib serta hizib autad pembacaan juga sama peringatan harlah sebanyak 93 kali khataman.
Saiq Karim mewakili seluruh alumni yang merupakan santri meyakini lantunan doa membawa berkah tersendiri apalagi dipimpin guru dan tokoh agama terkemuka KH Masykur Muin.
“Semua kegiatan yang berlangsung hari ini disesuaikan jumlahnya seperti khataman Al Qur’an juga sebanyak 93 kali dengan melibatkan 93 penghafal Al Qur’an di Kudus,” katanya
Saiq Karim menyebutkan acara puncak akan ditutup dengan pengajian umum bersama para masyayikh MA NU TBS Kudus diantaranya KH Ulil Albab Arwani, KH Arifin Fanani, KH Hasan Fauzi, KH Musthofa Imron, KH Muhammad Arwan, dan KH Masykur Muin kesemuanya tokoh ulama kharismatik di Kudus.
Sedang sore hari ini dilakukan ziarah kubur ke makam para guru dan tokoh agama di Kudus yang telah wafat seperti KH Arwani Amin, KH Turaichan Adjuri, KH Ma’mun Ahmad, KH Ma’ruf Irsyad, KH Khoirozyad Tajusyarof, dan KH Ahmad Toha.
“Lalu ke makam KH Musyaffa’, KH Zawawi Mufid, KH Abdul Muhith, KH Noor Chudrin, Habib Abdullah Aljufri, KH Ahmad Rofiq Chadziq, dan KH Hambali berserta KH Baihaqi,” tuturnya (smc/008)